Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Penyuluhan SLiMS untuk Optimalkan Pengelolaan Perpustakaan Desa Gunungpayung

Penyuluhan sistem informasi perpustakaan SLiMS kepada perangkat Desa Gunungpayung oleh Mohammad Syahid mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro. (Senin, 22/7/2024) 

Pada 22 Juni 2024, Mohammad Syahid, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024 dari program studi Ilmu Perpustakaan, melaksanakan penyuluhan mengenai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SLiMS) kepada perangkat desa Gunungpayung. Penyuluhan ini diberikan kepada Wafa Darusman, Kepala Seksi Pemerintahan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan desa melalui pemanfaatan teknologi informasi yang lebih modern dan terintegrasi.

SLiMS, yang merupakan singkatan dari Senayan Library Management System, adalah sebuah perangkat lunak open-source yang dirancang untuk memfasilitasi manajemen perpustakaan. Sistem ini memungkinkan pengelolaan berbagai aspek perpustakaan, mulai dari katalogisasi buku, pengelolaan anggota, hingga peminjaman dan pengembalian buku. Keunggulan SLiMS terletak pada kemudahannya untuk digunakan, fleksibilitasnya yang tinggi, serta kemampuannya untuk diintegrasikan dengan berbagai jenis perpustakaan, mulai dari skala kecil hingga besar. Sistem ini juga mendukung berbagai fitur tambahan seperti pelaporan, statistik, dan pencarian katalog yang canggih, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan di perpustakaan desa yang sedang berkembang.

Selama penyuluhan, Mohammad Syahid memberikan pelatihan praktis mengenai instalasi dan penggunaan SLiMS. Sistem ini diinstal pada perangkat laptop milik perangkat desa, yang nantinya akan menjadi alat utama dalam mengelola koleksi dan layanan perpustakaan desa secara lebih efektif. Dengan penggunaan SLiMS, diharapkan perpustakaan desa dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data buku dan keanggotaan, serta memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat desa. Sistem ini diharapkan mampu mengurangi kesalahan dalam pengelolaan perpustakaan dan mempermudah perangkat desa dalam melacak dan mengatur koleksi buku.

Selain pelatihan langsung, Wafa Darusman juga menerima sebuah modul tercetak tentang SLiMS. Modul ini disusun secara sistematis dan praktis, sehingga dapat digunakan sebagai panduan sehari-hari untuk membantu perangkat desa dalam mengoperasikan sistem ini. Modul ini mencakup berbagai aspek, mulai dari langkah-langkah instalasi, panduan penggunaan, hingga solusi untuk masalah-masalah umum yang mungkin dihadapi saat mengoperasikan SLiMS. Dengan adanya modul ini, diharapkan materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan dapat dipahami dengan lebih baik dan diimplementasikan secara berkelanjutan.

D:\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\Mata Kuliah\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\Semester 6\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\KKN\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\Reportase\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\slims 2.jpeg
Penyerahan modul tata cara instalasi dan penggunaan sistem informasi perpustakaan SLiMS kepada perangkat Desa Gunungpayung oleh Mohammad Syahid mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro. (Senin, 22/7/2024)

 

Program penyuluhan ini bukan hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga untuk memberdayakan perangkat desa dalam mengelola perpustakaan dengan lebih baik. Dengan sistem yang terintegrasi, perpustakaan diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, sehingga berkontribusi positif dalam meningkatkan tingkat literasi dan akses informasi di Desa Gunungpayung. Penyuluhan ini juga merupakan langkah awal dalam membangun perpustakaan desa yang lebih modern, di mana masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dan ilmu pengetahuan.

Selain itu, penyuluhan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerjasama lebih lanjut antara akademisi dan pemerintahan desa dalam mengembangkan perpustakaan dan pusat informasi di desa. Dengan adanya sistem manajemen yang lebih baik, perpustakaan desa diharapkan dapat menjadi pusat literasi yang tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga berbagai sumber daya digital yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. Hal ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan desa yang melek teknologi dan informasi, sehingga mampu bersaing di era digital.

Dengan penyuluhan ini, diharapkan perpustakaan desa Gunungpayung akan menjadi lebih inklusif dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk mereka yang sebelumnya mungkin tidak tertarik atau tidak memiliki akses ke perpustakaan. Melalui pemanfaatan teknologi seperti SLiMS, perpustakaan dapat menjadi lebih adaptif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.


 


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat