Krisis Regenerasi Petani, Mahasiswa KKN Undip Adakan Penyuluhan dan Pendampingan Pelatihan Pembuatan Aquaponik di SD Gunungpayung

Penyuluhan mengenai sistem pertanaman aquaponik kepada anak SD di Desa Gunungpayung

 

Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan membuat aquaponik sederhana sebagai bentuk tanggapan permasalahan yang ada di Desa Gunungpayung yaitu rendahnya regenerasi petani.

Kegiatan tersebut berlangsung pada 27 Juli 2024 di Balai Desa Gununpayung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Program ini dirangkai oleh Rea Pandapotan Domingus Lubis mahasiswa S1 Agribisnis. Program ini disesuaikan dengan permasalahan, potensi, dan juga arahan yang diberikan dari berbagai pihak Desa Gunungpayung.

Program ini dilatarbelakangi oleh Desa Gunungpayung yang memiliki potensi pengembangan pertanian kedepannya. Sebagai desa yang bertonggak pada sektor pertanian, Gunungpayung menjadi salah satu desa penghasil kopi terbaik di Kecamatan Candiroto. Banyak petani mengeluhkan bahwa mereka memiliki lahan yang cukup untuk dikembangkan, namun pada kenyataanya anak-anak mereka sendiri tidak ingin meneruskan usahatani tersebut. Berdasarkan informasi yang didapatkan, kebanyakan remaja Desa Gunungpayung setelah merantau untuk belajar akan langsung mencari pekerjaan di lar desa dan cenderung kembali ke desa pada waktu tertentu saja. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian, bagaimana cara yang tepat agar dapat menumbuhkan daya tarik pertanian di kalangan generasi muda.

Pendampingan pembuatan sistem quaponik kepada anak SD di Desa Gunungpayung

 

Antusiasme anak-anak SD dalam membuat aquaponik mereka sendiri menandakan bahwa program ini cukup berhasil menumbuhkan rasa keingintahuan mereka akan sistem pertanaman yang terbilang unik. Melalui Pelaksanaan program ini diharapkan anak-anak dapat mennemukan satu titik dimana mereka dapat menganggap bahwa pertanian itu seru dan menguntungkan. Regenerasi petani memang tidak langsung muncul dengan seketika, segala Upaya yang digencarkan pun tidak menjamin peningkatan regenerasi petani secara drastis. Namun perlahan tapi pasti dengan dibantu berbagai pihak termasuk keluarga sebagai rumah pertama, diharapkan mampu meningkatkan minat bertani bagi generasi muda kedepannya.

“Terimakasih nggih mas, program ini sebagai pengalaman baru buat anak-anak SD Gunungpayung. Semoga kedepannya anak-anak semakin tertarik untuk berusahatani.” Ucap Ibu Tri selaku wali kelas 5 SD Gunungpayung.

 


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat