Pendampingan Pengembangan Minat Baca di SD Negeri Gunungpayung, Kecamatan Candiroto, Kota Temanggung, Oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro

Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca di kalangan guru dan siswa SD Negeri Gunungpayung. Program ini melibatkan pelatihan bagi guru mengenai metode pengajaran yang inovatif dan aktivitas menarik untuk siswa agar lebih terlibat dalam kegiatan membaca. Kegiatan mencakup sesi workshop, diskusi kelompok, dan aktivitas interaktif yang dirancang khusus untuk membangun kecintaan membaca.


Pendampingan ini dihadiri oleh semua guru dan siswa dari SD Negeri Gunungpayung.
Kegiatan berlangsung pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 untuk sesi workshop kepada Guru Sekolah Dasar Negeri Gunungpayung  dan hari  Senin, 5  Agustus 2024 untuk sesi pendampingan pengembangan minat baca kepada Siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri Gunungpayung dengan jadwal yang telah disusun secara terperinci untuk mencakup berbagai sesi pelatihan dan aktivitas. kegiatan berlangsung seru dikarenakan Siswa/i yang begitu antusias. 

  
Acara ini diadakan di dua lokasi yang berbeda, pada sesi workshop dan sharing kepada guru dilakukan di ruang guru SD Negeri Gunungpayung, sedangkan untuk sesi pelaksanaan pendampingan, ada di dalam ruang kelas 4 dan 5 yang telah dipersiapkan dengan pembagian modul serta buku baca yang bervariasi untuk mendukung berbagai kegiatan membaca dan pelatihan.

 
Rendahnya minat baca dan budaya literasi yang kurang berkembang menjadi isu serius di SD Negeri Gunungpayung, dan kalangan Siswa Sekolah Dasar yang meliputi :

-Pengaruh Gadget dan Teknologi : Kemajuan teknologi dan kehadiran gadget telah mengalihkan perhatian anak-anak dari kegiatan membaca tradisional. Banyak siswa lebih tertarik pada permainan video atau media sosial dibandingkan membaca buku. Paparan yang terus-menerus pada layar gadget sering kali mengakibatkan penurunan konsentrasi dan minat baca.
-Sikap Acuh Terhadap Membaca: Banyak anak yang menunjukkan sikap acuh terhadap pentingnya membaca. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kebiasaan membaca di rumah, bahan bacaan yang tidak menarik, serta metode pengajaran yang tidak memotivasi mereka untuk membaca lebih banyak.


Kegiatan pendampingan dilakukan melalui beberapa metode:
- Pendampingan dan sharing kepada Guru:  Workshop yang mendalam memberikan guru teknik baru untuk membuat pengajaran membaca lebih menarik dan interaktif, seperti penjelasan materi yang ada pada modul mengenai penggunaan media digital yang relevan, strategi pembelajaran berbasis proyek, dan metode yang dapat menarik minat siswa.
 Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan membaca yang menyenangkan dan interaktif, seperti pembacaan cerita secara bergiliran, diskusi buku, dan permainan literasi yang dirancang untuk menarik perhatian mereka dan mengurangi ketergantungan pada gadget.
-Diskusi Interaktif : Diskusi yang melibatkan guru dan siswa untuk berbagi ide dan pengalaman tentang cara meningkatkan minat baca dan mengintegrasikan kebiasaan membaca dalam kehidupan sehari-hari.

Problematika Minat Literasi :

1. Pengaruh Gadget dan Teknologi:  
   - 
Distraksi Digital :  Gadget dan media digital seringkali lebih menarik dibandingkan buku cetak, sehingga siswa lebih memilih bermain game atau berselancar di media sosial daripada membaca. Hal ini menyebabkan penurunan waktu yang dihabiskan untuk membaca buku.

   - Kurangnya Konsentrasi : Paparan berlebihan pada layar dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi dan daya tarik terhadap bacaan panjang, mengarah pada ketidakmampuan untuk fokus pada materi membaca yang mendalam.

2. Sikap Acuh Terhadap Membaca:
   - Kurangnya Kebiasaan Membaca: Tanpa kebiasaan membaca yang kuat di rumah, siswa mungkin tidak melihat nilai penting dari membaca. Ini menyebabkan kurangnya motivasi untuk membaca secara mandiri.
   - Bahan Bacaan yang Tidak Menarik: Jika buku-buku yang tersedia tidak sesuai dengan minat atau usia siswa, mereka mungkin kehilangan minat membaca. Penting untuk menyediakan bahan bacaan yang relevan dan menarik untuk menarik perhatian siswa.

Manfaat Kegiatan:

1. Untuk Guru: 
   - Pengembangan Profesional:  Guru memperoleh keterampilan baru dalam pengajaran yang membuat sesi membaca lebih menarik dan bermanfaat.
   - Motivasi dan Kreativitas: Pelatihan ini mendorong guru untuk menjadi lebih kreatif dan bersemangat dalam merancang kegiatan belajar membaca.

2. Untuk Siswa :
   - Peningkatan Minat Baca: Aktivitas yang inovatif dan menyenangkan membuat siswa lebih tertarik untuk membaca dan mengeksplorasi berbagai jenis buku.
   - Kemampuan Literasi yang Meningkat: Membaca secara rutin membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman mereka.
   - Pengembangan Kognitif dan Emosional: Membaca memperluas pengetahuan siswa serta membantu mereka dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan empati.

adapun juga pendapat dari salah satu Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dari Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya


Penyerahan modul peningkatan minat baca kepada guru SD Gunungpayung. (Senin, 5/8/2024)

"Di era digital ini, di mana gadget dan teknologi mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita, penting untuk tidak melupakan nilai dari membaca buku. Membaca adalah jembatan menuju pengetahuan, pemahaman, dan imajinasi yang tak terbatas. Mari kita bersama-sama menanamkan kebiasaan membaca yang kuat pada generasi muda kita, meskipun tantangan dari teknologi. Dengan membaca, anak-anak kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan empati. Jadikan membaca sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari karena setiap buku adalah pintu menuju dunia yang lebih luas dan lebih cerah. Mahendra Laksono jati. 05/08/2024


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat